Thursday 21 May 2015

Sistem Pendidikan Di Indonesia

Sebuah negara dikatakan majau dilihat dari 3 aspek yaitu pendidika, kesehatan, dan hukum. Bicara soal sistem pendidikan di indonesia memang masih kalah dengan negara -negara maju di luar sana, tapi apakah indonesia  sebagai negara berkembang tidak boleh memperbaiki sistem pendidikannya? tentu tidak. Justru kita sebagai negara berkembang harus banyak belajar dari negara -negara maju dalam sistem pendidikan
.
Nah .. melihat dari kutipan diatas , kali ini saya akan membahas tentang sistem pendidikan kita.
Indonesia merupakan negara berkembang lebih dari 200 juta jiwa yang tinggal di indonesia dan merupakan negara dengan sistem pendidikan belum memenuhi standar. Banyak sistem pendidikan kita yang perlu di revolusi misalnya dalam segi kurikulum. Memasuki semester baru tahun 2014 pemerintah menerapakan kurikulum 2013 , namun karena berbagai masalah yang timbul akibat dari ketidaksiapan berbagi pihak mulai daro pemerintah, sekolah, dan penerbit buku.Maka memasuki semester 2 , januari 2015 , pemerintah mengembalikan kurikulum denagn kurikulum semula ( kurikulum 2007).Ya.. Tedengar aneh memang, karena dalam setahun memiliki 2 kurikulum yang berbeda. Lagi-lagi siswalah yang harus jadi korban.Suatu bentuk yang mencerminkan belum tertata sistem pendidikan di indonesia. Ada banyak masalah sebenarnya dalam sistem krikulum misalnya saja tentang mata pelajarn .Mata pelajaran yang diajarkan disekolah masih belum sesuai dengan kondisi generasi muda indonesia.Mata pelajaran sejarah misalnya, mapel sejarah jam belajar dalam satu minggu masih kalh dengan mapel yang menurut saya tidak terlalu penting. Padahal  par pelajar sebagi pemegang tongkat estafet kepemimpinan sebaiknya perlu ditanamkan ilmu-ilmu sejarah terutama sejarah indonesia, bukannya Bung Karno pernah mengatakan pada salah satu pidatony yaitu "JAS MERAH" jangan samapi melupakan sejarah dan beliau juga mempunyai quotes yang sanagat terkenal adalah" Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa  Yang Bisa Menghargai Para Pahlawannya".Nah.. Gimana mau menghargai pahlawan para pelajar khususnya, banyaka dari mereka yang belum tau sejark kemerdekaan indonesia.So.. Sebaiknya Sejarah menjadi mapel yang paling diutamakan dan tentumya menjadi salah satu mapel yang diujikan saat ujian nasional.Supaya para penerus bangsa paham atas sejarah indonesia.

Masalah pendidikan di indonesia tidak hanya masalah kurikulum semata namun juga masalah tentang pola pikir pelajar di indonesia yang menganggap sekolah hanay sebuah kewajiban dari orang tua yang harus dilakukan dan bukan sebuah kebutuhan .Banyak dari mereka yang hanya mengincar ijazah untuk mencari pekerjaan namun di era gbalisasi ini ijazah pun tidak cukup untuk bersaing mendapatakn pekerjaan. Sekolah bukan hanya tentang passed , grade, and failed namun juga tentang persipan generasi muda untuk menghadapi era globalisasi. Orang tua pun juga ikut berpran dalam hali ini, mereka memberikan pemahaman kepada anak-anak mereka bahwa mereka sekolah untuk mencari ilmu bukan untuk menacri ijazah karena selembar ijazah dapat hailang namun ilmu samapi mati tidak akan pernah hilang.

Orientasi para pelajar yang hanya menganggap sekolah hanya untuk mendapatkan ijazah mmengakibatakn mereka tidak siap mengahadapi masalah  bangsa.Mereka yang sering melakukan tawuran adalah akibat dari pola pikir mereka yang salah terhadap pentingnya seklah. Mereka menganggapsekolah juga sebagai tempat mencari lawan dan adu gengsi.Seandainya mereka mampu mengerti pentingnya sekolah maka tidak terjadi yang namanya  aksi tawuran anatar pelajar.Mereka sebagai penerus bangsa yang sebaiknya belajar untuk mengahadapi hari esok tetapi mereka berada di jalanan dengan membawa batu serta senjata tajam."it's no good".

Bukan hanya masalah tawuran yang mengindikasikan bahwa sistem  pendidikan indonesia belum tertata rapi namun juga disaat akhir menghadapi kelulusan mereka harus dihadapkan dengan "Ujian Nasional" .Entah seberapa penting ujian nasional untuk saat ini karena untuk bisa masuk PTN saja tidak memerlukan nilai UN namun nilai rapor.Namun,pemerintah beranggapan bahwa ujian nasional dilakukan untuk menentukan tingkat kualiatas pendidikan di indonesia ,akan tetapi jika UN sebagi penetu kualitas pendidkan di indonesia maka bagaiman dengan para pelajar didaerah terpencil, bukan berarti mereka terpencil kualitas pendidikan masih rendah namun harus dingat bahwa yang terpencil itulah mengerti arti pentingnya sekolah dari pada yang berada di kota.Mereka dengan susah payah harus jaln kaki ,nyebrang sungai untuk sekolah namun lihatlah siswa di kota mereka malas-malasan untuk pergi sekolah.Miris memang denagn pola pikir yang berbeda setiap pelajar.Dan lihatlah kasus yang terjadi tentang pesta bikini yang gagal dilakukan tanggal 2 april 2015,banyak dari pelajar yang ikut berpartisipasi dalam video ajakan berpesta.Namun untungnay berita  ini dapat tersebar di social media dan menaglami kritikan pedas dari aklanagan masyarakat .Bagaimana tidak., kita tinggal di negara yang menganut budaya ketimuran namub melakuakn hal-hal yang selayaknya tidak dilakukan di indonesia.Sebagai siswa kelas 3 sebaiknya mereka memikirkan apa yang harus dilakukan setelah lulus, bukannya merayakan pesta, konvoi, ataupun corat coret baju.Pertanyaanya saya adalah kepada seluruh siswayang baru lulus "apakah setelah pesta, konvoi ataupun corat-coret baju kalian yakin bisa sukses?"

Itulah bahasan saya tentang sistem pendidikan di indonesia yang masih banyak permasalahan.So.. bagi kalian para pelajar berperilakulah sebagai selayaknya pelajar.

2 comments: